Kamis, 02 Desember 2010

Laporan Proses Pembuatan Tempe

Universitas GunadarmaLAPORAN PENGANTAR BISNIS
PROSES PEMBUATAN TEMPE


Disusun oleh :
1.      Pratiwi Basyaratunnisa           (21210647)
2.      Rahmah Putri Ayu Andini      (25210559)
3.      Setiawati                                 (26210486)
4.      Siti Humaeroh                         (26210592)

UNIVERSITAS GUNADARMA
2010

KATA PENGANTAR

       Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,  karena berkat kemurahanNya laporan ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam laporan ini kami membahas “Proses Pembuatan Tempe.
       Laporan ini dibuat untuk mengetahui proses pembuatan tempe.Dalam  proses pembuatan tempe ini,  tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya  kami sampaikan :
  • Bapak Dr. Zuhad Ichyaudin,  selaku dosen mata kuliah “Pengantar Bisnis
  • Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak  memberikan masukan untuk  laporan  ini.

Demikian laporan ini kami, buat semoga bermanfaat,

                                                                                          Bekasi,  18 November 2010
                                                                                                     Penyusun



                                                                                                    



Daftar isi
Kata pengantar………………………………………………………………………...         1 
Daftar isi…………………………………………………………………………….....        2   
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengertian produk……………………………………………………………        3
1.2 Struktur Organisasi…………………………………………………………..           3
BAB II PROSES PEMBUATAN TEMPE
2.1 Komposisi………...……………………………………………………......        4
2.2 Alat-alat.........................................................................................................       4
2.3 Proses pembuatan tempe……………..................………………………….        4            
BAB 3
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………       7
3.2 Saran………………………………………………………………………         7
3.3 Analisis…………………………………………………………………….        7
3.4 Tujuan Analisis……………………………………………………………         7






BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan.

1.2 Struktur Pembuatan tempe


BAB 2
PROSES PEMBUATAN TEMPE
2.1 Komposisi :
·         Kacang kedelai 1 kg
·         Ragi tempe 2 gram
·         Air bersih secukupnya
2.2 Alat-alat :
·         Plastik putih ukuran 1 kg
·         Daun pisang yang masih hijau untuk membungkus
·         Baskom
·         Panci besar
·         Kompor
·         Kain penyaring

2.3 Proses Pembuatan Tempe

1.      Biji kedelai yang telah dipilih/dibersihkan dari kotoran, dicuci dengan air yang bersih selama 1 jam.

                                           
2.      Setelah bersih, kedelai direbus dalam air selama 2 jam.
3.      Kedelai kemudian direndam 12 jam dalam air panas atau hangat bekas air perebusan supaya kedelai mengembang.


4.      Berikutnya, kedelai direndam dalam air dingin selama 12 jam.
5.      Setelah 24 jam direndam seperti pada butir 3 dan butir 4 di atas, kedelai dicuci dan dikuliti (dikupas).
6.      Setelah dikupas, kedelai direbus untuk membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh selama perendaman.


7.      Kedelai diambil dari dandang, diletakkan di atas tampah dan diratakan tipis-tipis. Selanjutnya, kedelai dibiarkan dingin sampai permukaan keping kedelai kering dan airnya menetes habis.
8.      Sesudah itu, kedelai dicampur dengan laru (ragi 2%) guna mempercepat atau merangsang pertumbuhan jamur. Proses mencampur kedelai dengan ragi memakan waktu sekitar 20 menit. Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap penentu keberhasilan dalam membuat tempe kedelai.


9.      Bila campuran bahan fermentasi kedelai sudah rata, campuran tersebut dicetak pada loyang atau cetakan kayu dengan lapisan plastik atau daun yang akhirnya dipakai sebagai pembungkus. Sebelumnya, plastik dilubangi atau ditusuk-tusuk. Maksudnya ialah untuk memberi udara supaya jamur yang tumbuh berwarna putih. Proses percetakan/pembungkus memakan waktu 3 jam. Daun yang biasanya buat pembungkus adalah daun pisang atau daun jati. Ada yang berpendapat bahwa rasa tempe yang dibungkus plastik menjadi "aneh" dan tempe lebih mudah busuk (dibandingkan dengan tempe yang dibungkus daun).

10.  Campuran kedelai yang telah dicetak dan diratakan permukaannya dihamparkan di atas rak dan kemudian ditutup selama 24 jam.
11.   Setelah 24 jam, tutup dibuka dan campuran kedelai didinginkan/diangin-anginkan selama 24 jam lagi. Setelah itu, campuran kedelai telah menjadi tempe siap jual.


BAB 3
3.1 Kesimpulan
Dari analisis yang kami lakukan di home industri dapat kami ambil kesimpulan bahwa, lokasi tempat usaha berada di pedalaman, karena jika lokasi tempat usaha dekat dengan pemukiman warga, warga akan terkena limbahnya.
3.2 Saran
1.      Lebih memperhatikan kebersihan lingkungan usaha.
2.      Menamambah peralatan yang diperlukan.
3.3 Analisis
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, dapat kami simpulkan sisi negatif dan positif dari proses produksi pembuatan tempe, yaitu :
Sisi Negatif :
·         Tidak terdapat ruang khusus untuk mengelola atau memproduksi bahan baku.
·         Perlengkapan yang kurang baik dan tidak memadai
·         Kurangnya kebersihan di lingkungan produksi
·         Tempat yang usang dan bau.
·         Tangan yang jarang dibersihkan sebelum membuat tempe.
Sisi Positif :
·         Pengambilan tempat yang tepat karena tidak mengganggu warga sekitar
·         Harga jual yang cukup ekonomis
·         Banyak mengandung gizi
·         Dapat di buat atau di masak sesuai dengan selera
·         Di konsumsi oleh semua masyarakat

Tujuan analisis
 Analisis yang kami lakukan bertujuan agar kita dapat mengetahui cara memproduksi tempe, cara pemasarannya, dan dapat mengambil pelajaran bagaimana menjalankan suatu usaha, serta cara manajemen usaha dengan baik.


Jumat, 19 November 2010

PEMBELANJAAN



GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN
 Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.
Jadi pada prinsipnya, pembelanjaan itu menyangkut fungsi perusahaan yang berkaitan dengan pencarian dan penggunaan dana secara efektif dan efisien.
Manajer keuangan itu bertanggung jawab baik mengumpulkan maupun mengeluarkan uang. Ia harus mempunyai sejumlah dana untuk membeli dan membayar suatu rekening. Ia juga harus dapat menilai beberapa alternative sumber dana untuk menentukan salah satu yang dianggap paling ekonomis.
PENGGUNAAN DANA
Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua yaitu :
1. Penggunaan dana jangka pendek
Ditunjukkan sebagai aktiva lancar. Aktiva dapat diartikan sebagai elemen kekayaan, dan jangka pendek menunjukkan bahwa elemen-elemen tersebut diharapkan dapat menjadi uang tunai atau kas dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.
• Kas
• Surat-surat berharga
• Piutang
• Persediaan
2. Penggunaan dana jangka panjang
Untuk perusahaan manufaktur, sebagian besar investasinya pada umumnya diwujudkan dalam bentuk aktiva tetap jangka panjang. Ini diperlukan untuk mengolah bahan menjadi produk jadi. Aktiva tetap tersebut dapat berupa :
• Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
• Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Kemudian perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana setiap tahunnya dari penghasikannya. Pada saat bangunan tersebut habis umurnya, perusahaan dapat membeli bangunan baru yang sama dengan menggunakan dana yang sudah terkumpul sekian tahun. Dana yang disisihkan tersebut dinamakan penyusutan atau depresiasi.
• Peralatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi. Semua peralatan tersebut juga perlu disusut karena daya gunanya semakin lama semakin berkurang, dan penyusutan ini akan berpengaruh pula pada pembayaran pajak pendapatan.
 Analisis Investasi Aktiva Tetap
Setiap investasi dana perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. Analisis tersebut bertujuan melihat apakah investasi itu dapat member kontribusi yang cukup baik terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Terdapat tiga metode analisis investasi yaitu :
1. Metode not present value (NPV)
2. Metode internal rate of return (IRR)
3. Metode pay off period (POP)

Kamis, 18 November 2010

PEMASARAN DAN KONSEP PEMASARAN



Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni
• Product (produk)
• Price (harga)
• Place (tempat, termasuk juga distribusi)
• Promotion (promosi)
Proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Konsep Penasaran
Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk, dan penjualan.
Secara definitif dapatlah dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
Tiga unsur konsep pemasaran:
1. Orientasi pada Konsumen
2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
3. Kepuasan Konsumen

Sabtu, 13 November 2010

PEMASARAN DAN KONSEP PEMASARAN



Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni
• Product (produk)
• Price (harga)
• Place (tempat, termasuk juga distribusi)
• Promotion (promosi)
Proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Konsep Penasaran
Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk, dan penjualan.
Secara definitif dapatlah dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).
Tiga unsur konsep pemasaran:
1. Orientasi pada Konsumen
2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
3. Kepuasan Konsumen

Kamis, 11 November 2010

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS


PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS
PENGERTIAN
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang dan jasa.
Istilah produksi ini sering dikaitkan dengan istilah produktivitas. Meskipun kedua istilah tersebut sangat berkaitan, tetapi akan salah jika menganggap bahwa produktivitas itu merupakan fasilitas produksi yang aktif. Dalam istilah ini, produktivitas merupakan suatu ukuran kasar menyangkut efektivitas penggunaan sumber-sumber produktif yang sangat penting. Produktivitas ini dapat didefinisikan sebagai berikut :
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

PRODUKSI
Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Tanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Dua keputusan yang diperlukan akan menjadi topic pembahasan selanjutnya adalah :
• Keputusan yang berhubungan dengan desain dari system produksi manufaktur.
• Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian system tersebut baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
SISTEM PRODUKSI MANUFAKTUR
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan system produksi :
a. Disain produksi dari barang yng diproses
b. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
c. Disain tugas
d. Lokasi dari fasilitas produksi
e. Layout dari fasilitas tersebut
Keputusan-keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang da[at digolongkan menurut 3 macam cara :

1. Sifat dari proses tersebut
Dalam proses ini akan menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai dalam pengolahan suatu produk. Berdasarkan sifatnya, proses produksi dapat dibedakan menjadi 4 macam yakni :
I. Proses ekstratif
Suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Misalnya, proses penambangan batu bara.
II. Proses analitik
Suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya.
III. Proses fabrikasi
Suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk.
IV. Proses sintetik
Menunjukkan merode pengkombinasian beberapa bahan kedalam suatu bentuk produk.

2. Jangka waktu produksi
Beberapa macam peoses produksi dapat ditentukan menurut periode waktu dalam mana fasilitas produksi digunakan. Proses produksi digolongkan menjadi 2 macam, yakni :
• Proses terus-menerus (continuous process)
Istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan keadaan suatu manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang akan dipakai.
• Proses terputus-putus (intermittent process)
Istilah tersebut terdapat dalam keadaan manufaktur di mana mesin-mesin itu beroperasi dengan mengalami beberapa kali berhenti dan dirancang lagi untuk membuat produk lain yang berbeda. Misalnya, alat-alat untuk pengecoran logam.

3. Sifat produk yang diproses
Proses produksi yang lain dapat ditentukan menurut sifat produknya, jadi melibatkan atau tidaknya spesifikasi pembeli suatu produk tertentu. Proses produksi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
• Produksi standard
Dalam produksi standard sering menghasilkan sejumlah barang untuk persediaan di samping yang dikirimkan kepada pembeli dan penyalur. Penggunaan produksi standard ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk :
 Memelihara sejumlah persediaan
 Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
 Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian, dan sebagainya.
• Produksi pesanan
Produksi pesanan ini muncul atau digunakan bilamana para pembeli menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan, sedangkan kemampuan produksinya sangat terbatas.
PRODUKSI PESANAN
Keputusan-keputusanyang berkaitan dengan kegiatan dan pengendalian system produksi akan menentukan peningkatan efisiensi operasinya,perencanaan dan pengawasan kuantitas serta kualitas produknya, dan kemampuan system tersebut. Dalam hal ini, masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah :
• Perencanaan produksi
• Organisasi produksi
• Pengendalian produksi
• Pemeliharaan peralatan
• Pengawasan dan pemeriksaan kualitas

 PERENCANAAN PRODUKSI
Perencanaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi :
• Jenis barang yang akan dibuat
• Jumlah barang yang akan dibuat
• Cara pembuatan (penggunaan peralatan yang dipakai)
Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdiri atas 4 tahap, yaitu :
1. Tahap pertama, penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
2. Tahap kedua, penentuan disain barang yang tepat
3. Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan proses produksi, tempat kerja dan peralatan yang dipakai
4. Tahap keempat pembuatan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layoui, tuntutan kualitas dan mesin/peralatan yang tersedia

 ORGANISASI PRODUKSI
Dalam perusahaan manufaktur, tanggungjawab untuk memproduksi barang berada pada bagian produksi. Didalam bagian tersebut terdapat para spesialis yang ahli dalam perencanaan, supervise, atau pelaksanaan tahap-tahap dalam proses produksi. Besarnya organisasi produksi yang diperlukan dalam kegiatan ini tergantung pada besarnya perusahaan dan kompleknya proses pengolahan yang diinginkan.

 PENGENDALIAN PRODUKSI
Pengendalian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinirsemua elemen proses produktif ke dalam satu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah dan kemungkinan waktu tercepat.


Pembahasan masalah pengendalian produksi ini akan dibatasi pada :
a. Jenis-jenis Pengendalian Produksi
Ada dua macam pengendalian produksi, yaitu :
1. Order control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya.
2. Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima.
b. Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi
c. Tahap-tahap atau fungsi-fungsi dalam pengendalian produksi ada empat yaitu :
• Perencanaan
• Routing
• Scheduling
• Dispatching

Minggu, 24 Oktober 2010

DISAIN DAN PRILAKU ORGANISASI


DISAIN DAN PRILAKU ORGANISASI

PENGERTIAN ORGANISASI
Banyak keberhasilan perusahaan bergantung pada organisasi. Adanya struktur yang sangat mapan dibutuhkan untuk menjamin agar rencana manajer dapat dilaksanakan.
Menurut Boone dan Kurtz, Organisasi adadlah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mancapai tujuan
Definisi organisasi mencakup tiga elemen pokok, yaitu :
1. Interaksi manusia
2. Kegiatan mengarah pada tujuan
3. Strutur

ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
Sejarah perusahaan, teknologi yang terlibat, dan kepribadian para manajer puncak dapat membantu dalam penentuan pola organisasi formal perusahaan. Akan tetapi setiap organisasi mempunyaisuatu komponen-komponen informal di samping komponen formalnya.
Organisasi Formal
Organisasi formal merupakan system tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Struktur formal ini dibuat untuk meliput pekerjaan yang harus dilakukan dan memberikan suatu kerangka bagi prilaku pekerjaan.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :
1. Wewenang
2. Tanggung jawab
3. Pertanggungjawaban
4. Delegasi
5. Koordinasi
6.
Organisasi Informal
Organisasi informal merupakan suatu jaringan hubungan pribadi dan social yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
Organisasi informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia, dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban. Para manaajer sering menghendaki untuk menjauhkan organisasi informal. Hal ini dapat bertentangan dengan perintah-perintah formal, mendapatkan cara-cara yang tidak dapat diterima dalam pelaksanaan tugas, atau dapat menimbulkan perubahan-perubahan dari apa yang sedang dilaksanakan.

Sentralisasi VS Desentralisasi
istilah sentralisasi dan desentralisasi sering dipakai dalam manajemen.
Organisasi yang Disentralisir
Sebuah perusahaan yang mengambil kebijakan menempatkan wewenang pengambilan keputusan utama dan pengendalian di tangan beberapa eksekutif puncak disebut disebut organisasi manajemen yang disentralisir. Jadi, organisasi manajemen yang disentralisir merupakan sebuah system yang wewenang serta peengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak.

Organisasi yang Didesentralisir
Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi. Beberapa perusahaan mendesentralisir pengambilan keputusannya karena mengetahui bahwa kondisi dari pabrik ke pabrik berbeda.

STUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA
Setiap stuktur organisasi akan lebih dulu memusatkan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Manajemen menganalisis jabatan-jabatan yang dilakukan. Kemudian, orang dengan minat dan kualifikasi tertentu ditarik untuk memegang jabatan.
Strutur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus mendukung moral karyawan. Karyawan yang mengetahui tentang apa yang diharapkan dari pekerjaan, siapa atasannya, dan bagaimana pekerjaan itu cocok dengan struktur organisasi keseluruhan, semuanya diarahkan untuk membentuk angkatan kerja yang loyal dan harmonis.

Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu :
1. Interaksi kemanusiaan
2. Kegiatan yang terarah ke tujuan
3. Struktur

Hierarki Tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan.

Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan.
Tujuan sebuah perusahaan yang berupa “menyediakan barang yang berkualitas baik dengan harga bersaing kepada konsumen” tidak dapat menjabarkan kondisi peralatan produksi yang harus diperiksa secara teratur dan diperbaiki jika terjadi kerusakan. Tujuan perusahaan sering bersifat luas dan tidak memberikan ciri kegiatan kerja secara individual. Akibatnya, tujuan-tujuan itu harus dipecah ke dalam tujuan-tujuan khusus untuk setiap karyawan dalam perusahaan.

Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi
Makin banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi, makin kompleks pula hubungan-hubungan yang ada. Untuk itu perlu dibuat suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi.
Stuktur organisasi ada empat, yaitu :
1. Organisasi garis (line organization)
Kebaikan Organisasi Garis
• Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah
• Menghemat biaya
Keburukan Organisasi Garis
• Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalanya perusahaan
• Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehinnga kurang efisien
• Kurangnya kerjasama diantara masing-masing bagian

2. Organisasi garis dan staff (line and staff organization)
Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
• Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus diluar bagiannya.
• Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja
• Staf dapat mendidik para petugas
• Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas
Keburukan Organisasi Garis dan Staf
• Kadang-kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan manajer
• Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf dari pada atasanya
• Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil

3. Organisasi funsional (functional organization)
Kebaikan Organisasi Fungsional
• Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya
• Tuggas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi
Keburukan Organisasi Fungsional
• Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan
• Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasasn
• Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi
• Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan di antara para manajer.

4. Komite (committe)
Untuk membuat komite haruslah memperhatikan syarat-syarat berikut ini:
• Suasananya santai dan bersifat informal
• Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya
• Komite mempunyai tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
• Masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain
• Keputusan diambil secara konsensus
• Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat
• Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain

PERILAKU KEORGANISASIAN

Kelompok Kerja
Dalam organisasi bisnis kelompok kerja itu merupakansekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mmempunyai pekerjaan serupa dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok. Dalam beberapa hal kelompok-kelompok itu terbentuk karena karyawan mengharapkan lebih banyak manfaatpada pekerjaanya.
Keanggotaan dalam berbagi kelompok akan bergantung pada banyak hal, yaitu :
Keakraban satu sama lain
Kepentingan bersama
Pekerjaan serupa
Persahabatan
Motivasi
Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berprilaku seperti yang mereka lakukan.
Teorimotivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar, yaitu:
a. Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi prilaku manusia
b. Kebutuhan manusia dikelompokan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatanya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan kepuasan.
Pekerjaan Dan Sikap Jabatan
Beberapa penelitian, antara lain dikemukakan oleh Max Weber (seorang psikolog Jerma, 1864-1920) yang pertama kali menggunakan istilah “Etika Prostetan” dalam bukunya berjudul “Protestan Ethic and the spirit of Capitalism” berkaitan dengan etika kerja. Keyakinan bahwa kerja keras adalah baik itu juga merupakan bagian dari etika kerja.
Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka.Sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang ama.
Kepemimpinan
Dalam perusahaan kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan Macam gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam pperusahaan dapat membantu menciptakan lklim kerja bagi karyawan. Sebagai contoh sebuah perusahaan di Amerika Serikat bernama Texas Instruments telah menciptakan iklim yang agak berbeda dari yang ada di perusahaan lain.