Minggu, 14 Oktober 2012

Tulisan Ilmiah


Penulisan ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah. Penulisan ilmiah juga merupakan uraian atau laporan tentang kegiatan, temuan atau informasi yang berasal dari data primer dan / atau sekunder, serta disajikan untuk tujuan dan sasaran tertentu. Informasi yang berasal dari data primer yaitu didapatkan dan dikumpulkan langsung dan belum diolah dari sumbernya seperti tes, kuisioner, wawancara, pengamatan / observasi. Informasi tersebut dapat juga berasal dari data sekunder yaitu telah dikumpulkan dan diolah oleh orang lain, seperti melalui dokumen (laporan), hasil penalitian, jurnal, majalah maupun buku. Penyusunan penulisan dimaksudkan untuk menyebarkan hasil tulisan dengan tujuan tertentu yang khusus, sehingga dapat dimanfaatkan oleh orang lain yang tidak terlibat dalam kegiatan penulisan tersebut. Sasaran penulisan yang dimaksud adalah untuk masyarakat tertentu seperti ilmuwan, masyarakat luas baik perorangan maupun kelompok dan pemerintah atau lembaga tertentu.
Berdasarkan tujuannya, (Baca: Nawawi.1991:30) penelitian dapat ditentukan jenis-jenisnya.
1. Penelitian Murni (Pure Research atau Basic Research). Penelitian ini bertujuan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan secara teoretis. Peneliti memperoleh ilmu baru yang disebarluaskan kepada masyarakat. Misalnya, berdasarkan penelitian yang berlangsung hampir selama dua dekade tentang kehidupan sejenis cacing (coenorhobdits elegans) oleh tiga orang ahli biologi dari Universitas Harvard dan Cambridge, pintu untuk menemukan obat penangkal AIDS dan kanker terbuka lebar. Karena ditemukannya pengetahuan baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia di muka bumi ini, ketiga orang ahli biologi itu memperoleh hadiah Nobel.
2. Penelitian Terapan (App/aid Research). Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan cara-cara mengatasi persoalan yang berkembang di masyarakat. Untuk itu, maka berdasarkan teori yang ada (aplikasi teori), peneliti berusaha menemukan kelemahan-kelemahan atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di kalangan masyarakat dan atau di kalangan pemerintah. Berdasarkan temuan-temuan itu maka dirumuskanlah alternatif-aiternatif pemecahannya.
Misalnya penelitian tentang lumpur lapindo, lumpur yang tiba-tiba keluar dari bumi pada saat diadakan penggalian untuk proyek minyak dan atau gas alam, Ratusan rumah dan lahan-lahan pertanian penduduk terendam lumpur yang hada henti-hentinya. Berbagai penelitian untuk mengatasi lumpur tersebut dilakukan. Namun, hingga saat ini persoalan tersebut belum juga teratasi.
Contoh lain adalah penelitian tentang persoalan profesi penduduk di salah satu perkampungan di Kabupaten lndramayu yang tak kunjung tuntas, yakni profesi pembuatan petasan yang turun temurun. Setiap tahun korban demi korban berjatuhan karena profesi tersebut. Contoh peristiwa yang terakhir (2011) diangkat oleh seorang wartawan Pikiran Rakyat dalam rubrik “Laporan Khusus” dalam tulisan yang berjudul “Jika Petasan Menjadi Sumber” (terlampir).
3. Penelitian Terapan yang lain adalah penelitian terapan yang bertujuan membuktikan atau memperkokoh teori yang sudah ada atau sudah tertulis. Penelitian ini tidak bertujuan memecahkan masalah dalam kehidupan kita. Tugas akhir mahasiswa D-3 atau S-1 kadang-kadang merupakan hasil penelitian jenis ini. Tujuan akademik kelembagaan dari penelitian ini adalah memperkuat pemahaman mahasiswa tentang teori tertentu sekaligus dalam aplikasi penggunaannya. Tujuan formal kelembagaan adalah pemenuhan syarat untuk menempuh ujian tingkat tertentu, misalnya D-3 dan S-1. Puncak dari penelitian jenis ini adalah adanya persesuaian atau kesejalanan teori dengan apa yang terjadi di lapangan, atau ditemukannya masalah yang berupa perbedaan teori dengan apiikasinya di masyarakat, untuk kemudian disarankan adanya pemecahan terhadap masalah tersebut.

Sumber            :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar